Memahami cara bertanya yang baik dalam wawancara merupakan keterampilan yang sangat penting, terutama bagi mereka yang terlibat dalam proses wawancara, seperti pewawancara atau calon karyawan. Bertanya dengan baik dapat membantu memperoleh informasi yang relevan, mendalam, dan mendorong interaksi yang baik antara kedua belah pihak.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara bertanya yang baik dalam wawancara. Kami akan membahas berbagai aspek, mulai dari persiapan sebelum wawancara, teknik bertanya yang efektif, hingga menghindari pertanyaan yang tidak etis. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan dapat meningkatkan keterampilan bertanya Anda dan memastikan bahwa wawancara yang Anda lakukan berjalan dengan sukses.
Persiapan sebelum Wawancara
Persiapan sebelum wawancara merupakan langkah penting untuk memastikan kelancaran proses wawancara. Hal ini meliputi riset tentang calon wawancara, menyusun daftar pertanyaan yang relevan, dan mempersiapkan lingkungan wawancara yang nyaman.
Riset tentang Calon Wawancara
Sebelum melakukan wawancara, penting untuk melakukan riset tentang calon wawancara. Anda perlu memahami latar belakang mereka, pengalaman kerja sebelumnya, keahlian yang dimiliki, dan prestasi yang telah mereka capai. Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang calon wawancara, Anda dapat menyusun pertanyaan yang relevan dan menunjukkan minat Anda terhadap mereka sebagai individu.
Menyusun Daftar Pertanyaan
Setelah melakukan riset tentang calon wawancara, langkah selanjutnya adalah menyusun daftar pertanyaan yang relevan. Pastikan pertanyaan yang Anda ajukan berkaitan dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi yang sedang Anda wawancarai. Pertanyaan dapat mencakup pengalaman kerja sebelumnya, keterampilan yang dimiliki, kepemimpinan, dan situasi yang memerlukan pengambilan keputusan. Selain itu, pastikan pertanyaan Anda terbuka, sehingga calon wawancara memiliki ruang untuk menjelaskan secara mendalam.
Mempersiapkan Lingkungan Wawancara
Selain menyiapkan pertanyaan, penting juga untuk mempersiapkan lingkungan wawancara yang nyaman. Pastikan ruangan wawancara terorganisir dengan baik dan bebas dari gangguan. Sediakan kursi yang nyaman bagi calon wawancara dan pastikan pencahayaan yang memadai. Juga, pastikan bahwa peralatan yang diperlukan, seperti laptop atau rekaman suara, berfungsi dengan baik. Dengan menciptakan lingkungan yang nyaman, calon wawancara akan merasa lebih santai dan lebih mungkin untuk memberikan jawaban yang jujur dan terbuka.
Summary: Persiapan sebelum wawancara merupakan langkah penting untuk memastikan kelancaran proses wawancara. Hal ini meliputi riset tentang calon wawancara, menyusun daftar pertanyaan yang relevan, dan mempersiapkan lingkungan wawancara yang nyaman.
Menggunakan Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam dari calon wawancara. Pertanyaan ini memungkinkan calon untuk memberikan jawaban yang lebih rinci dan mengungkapkan pemikiran serta pengalaman mereka.
Manfaat Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka memiliki beberapa manfaat dalam wawancara. Pertama, pertanyaan terbuka memungkinkan calon wawancara untuk mengungkapkan pemikiran dan pengalaman mereka dengan lebih bebas. Ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang latar belakang dan kualifikasi mereka. Selain itu, pertanyaan terbuka juga dapat mendorong calon wawancara untuk berbagi contoh konkret yang relevan dengan pertanyaan Anda, sehingga memberikan bukti yang lebih solid tentang kemampuan mereka.
Contoh Pertanyaan Terbuka
Berikut adalah contoh pertanyaan terbuka yang dapat Anda gunakan dalam wawancara:
– Ceritakan tentang pengalaman kerja Anda yang paling berkesan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perkembangan karier Anda?
– Bagaimana Anda mengatasi konflik di tempat kerja? Apa yang Anda pelajari dari pengalaman tersebut?
– Jelaskan bagaimana Anda mengelola proyek tim yang kompleks dan bagaimana Anda memastikan bahwa semua anggota tim berjalan sesuai dengan jadwal?
Dengan menggunakan pertanyaan terbuka seperti contoh di atas, Anda dapat mendorong calon wawancara untuk memberikan jawaban yang lebih rinci dan mendalam, sehingga membantu Anda dalam mengevaluasi kualifikasi dan kemampuan mereka.
Summary: Pertanyaan terbuka digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam dari calon wawancara. Pertanyaan ini memungkinkan calon untuk memberikan jawaban yang lebih rinci dan mengungkapkan pemikiran serta pengalaman mereka.
Menerapkan Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan tertutup digunakan untuk memperoleh informasi spesifik dan objektif dari calon wawancara. Pertanyaan ini sering digunakan untuk mengonfirmasi fakta atau mendapatkan jawaban singkat dan jelas.
Kapan Menggunakan Pertanyaan Tertutup
Ada beberapa situasi di mana menggunakan pertanyaan tertutup lebih tepat. Pertanyaan tertutup berguna ketika Anda ingin mengonfirmasi fakta atau mendapatkan jawaban yang spesifik dan jelas. Misalnya, Anda dapat menggunakan pertanyaan tertutup untuk mengonfirmasi tanggal mulai kerja calon wawancara, atau apakah mereka memiliki sertifikasi tertentu. Pertanyaan tertutup juga berguna ketika Anda ingin menguji pengetahuan teknis calon wawancara, di mana jawaban yang singkat dan jelas dapat memberikan gambaran tentang pemahaman mereka terhadap topik tersebut.
Contoh Pertanyaan Tertutup
Berikut adalah contoh pertanyaan tertutup yang dapat Anda gunakan dalam wawancara:
– Apakah Anda memiliki pengalaman dalam menggunakan perangkat lunak XYZ?
– Apakah Anda memiliki sertifikasi dalam bidang ABC?
– Apakah Anda bersedia bekerja lembur jika diperlukan?
Dalam situasi-situasi seperti contoh di atas, pertanyaan tertutup akan membantu Anda memperoleh jawaban yang spesifik dan jelas, sehingga mempermudah proses evaluasi dan pengambilan keputusan.
Summary: Pertanyaan tertutup digunakan untuk memperoleh informasi spesifik dan objektif dari calon wawancara. Pertanyaan ini sering digunakan untuk mengonfirmasi fakta atau mendapatkan jawaban singkat dan jelas.
Menghindari Pertanyaan Tidak Etis
Menghindari pertanyaan yang tidak etis penting dalam menjaga integritas dan etika wawancara. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat melanggar privasi calon wawancara dan dapat menghasilkan diskriminasi.
Jenis-Jenis Pertanyaan yang Tidak Etis
Ada beberapa jenis pertanyaan yang sebaiknya dihindari dalam wawancara karena dapat melanggar privasi calon wawancara atau menghasilkan diskriminasi. Beberapa contoh pertanyaan yang tidak etis meliputi:
– Pertanyaan tentang status perkawinan atau kehamilan calon wawancara.
– Pertanyaan tentang agama atau keyakinan pribadi calon wawancara.
– Pertanyaan tentang orientasi seksual calon wawancara.
Mengapa Menghindari Pertanyaan Tidak Etis
Menghindari pertanyaan yang tidak etis penting untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam proses wawancara. Pertanyaan-pertanyaan ini melanggar privasi individu dan dapat menciptakan lingkungan yang tidak aman atau diskriminatif. Selain itu, menghindari pertanyaan yang tidak etis juga penting untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku terkait perlindungan hak-hak individu dalam dunia kerja.
Cara Menghindari Pertanyaan Tidak Etis
Untuk menghindari pertanyaan yang tidak etis, pastikan bahwa pertanyaan yang Anda ajukan berkaitan langsung dengan kualifikasi dan kompetensi yang relevan dengan posisi yang sedang Anda wawancarai. Fokuslah pada pengalaman kerja, keterampilan, dan kemampuan calon wawancara yang relevan dengan posisi tersebut. Hindari pertanyaan yang berkaitan dengan aspek pribadi atau yang tidak relevan dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Summary: Menghindari pertanyaan yang tidak etis penting dalam menjaga integritas dan etika wawancara. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat melanggar privasi calon wawancara dan dapat menghasilkan diskriminasi.
Mendengarkan dengan Aktif
Mendengarkan dengan aktif dalam wawancara merupakan keterampilan penting. Hal ini melibatkan menjadi pendengar yang baik, mengajukan pertanyaan lanjutan, dan mencatat informasi penting untuk evaluasi selanjutnya.
Mengapa Mendengarkan dengan Aktif Penting
Mendengarkan dengan aktif penting dalam wawancara karena memungkinkan Anda memperoleh informasi yang lebih mendalam dan memahami dengan baik apa yang dikomunikasikan oleh calon wawancara. Mendengarkan dengan aktif juga menunjukkan rasa hormat dan minat Anda terhadap calon wawancara, membangun hubungan yang lebih baik, dan menciptakan suasana yang nyaman.
Menjadi Pendengar yang Baik
Untuk menjadi pendengar yang baik, berikan perhatian penuh kepada calon wawancara. Jangan terganggu oleh pikiran atau gangguan luar. Fokuskan perhatian Anda pada apa yang dikatakan oleh calon wawancara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh mereka. Juga, jangan menginterupsi mereka saat berbicara. Biarkan calon wawancara menyelesaikan pemikirannya sebelum Anda mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan.
Mengajukan Pertanyaan Lanjutan
Setelah mendengarkan dengan aktif, penting untuk mengajukan pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam atau klarifikasi. Pertanyaan lanjutan dapat menggali lebih dalam tentang pengalaman atau pemikiran calon wawancara dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjelaskan secara lebih rinci. Pertanyaan lanjutan juga menunjukkan minat dan perhatian Anda terhadap apa yang mereka sampaikan.
Mencatat Informasi Penting
Saat mendengarkan dengan aktif, penting untuk mencatat informasi penting yang disampaikan oleh calon wawancara. Hal ini akan membantu Anda dalam evaluasi selanjutnya dan memastikan bahwa Anda tidak melewatkan informasi yang relevan. Catatlah poin-poin kunci, contoh konkret yang diberikan, dan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan.
Summary: Mendengarkan dengan aktif dalam wawancara merupakan keterampilan penting. Hal ini melibatkan menjadi pendengar yang baik, mengajukan pertanyaan lanjutan, dan mencatat informasi penting untuk evaluasi selanjutnya.
Mengajukan Pertanyaan yang Berfokus pada Kemampuan dan Pengalaman
Mengajukan pertanyaan yang berfokus pada kemampuan dan pengalaman calon wawancara membantu dalam mengevaluasi kualifikasi mereka. Pertanyaan ini dapat membantu pewawancara untuk memperoleh informasi yang relevan dan mendalam.
Kepentingan Mengajukan Pertanyaan yang Berfokus pada Kemampuan dan Pengalaman
Mengajukan pertanyaan yang berfokus pada kemampuan dan pengalaman calon wawancara penting karena memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kualifikasi mereka untuk posisi yang sedang Anda wawancarai. Pertanyaan ini memungkinkan calon wawancara untuk mengungkapkan pengalaman kerja mereka, keterampilan yang dimiliki, dan prestasi yang telah mereka capai. Hal ini akan membantu Anda dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.
Contoh Pertanyaan yang Berfokus pada Kemampuan dan Pengalaman
Berikut adalah contoh pertanyaan yang berfokus pada kemampuan dan pengalaman calon wawancara:
– Ceritakan tentang proyek terbesar yang pernah Anda kelola secara mandiri. Bagaimana Anda mengatasi tantangan dalam proyek tersebut dan apa hasilnya?
– Jelaskan bagaimana Anda mengelola tim multidisiplin dalam proyek yang kompleks. Apa langkah-langkah yang Anda ambil untuk memastikan kolaborasi yang efektif?
– Bagaimana Anda mengatasi konflik di tempat kerja? Ceritakan tentang pengalaman Anda dalam menyelesaikan konflik yang sulit dan bagaimana Anda mencapai solusi yang memuaskan semua pihak?
Dengan mengajukan pertanyaan yang berfokus pada kemampuan dan pengalaman, Anda dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang kualifikasi dan kompetensi calon wawancara. Hal ini akan membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih informasi dalam proses seleksi calon karyawan.
Summary: Mengajukan pertanyaan yang berfokus pada kemampuan dan pengalaman calon wawancara membantu dalam mengevaluasi kualifikasi mereka. Pertanyaan ini dapat membantu pewawancara untuk memperoleh informasi yang relevan dan mendalam.
Membangun Hubungan dan Keterhubungan
Membangun hubungan dan keterhubungan dengan calon wawancara penting dalam menciptakan suasana yang nyaman. Hal ini dapat mendorong calon untuk berbagi lebih banyak informasi dan memberikan jawaban yang lebih jujur dan terbuka.
Kepentingan Membangun Hubungan dan Keterhubungan
Membangun hubungan dan keterhubungan dengan calon wawancara penting karena menciptakan lingkungan yang nyaman dan saling percaya. Calon wawancara akan merasa lebih santai dan lebih mungkin untuk berbagi informasi yang relevan dan jujur. Selain itu, hubungan yang baik juga memungkinkan Anda untuk lebih memahami kepribadian, nilai-nilai, dan motivasi calon wawancara, yang dapat membantu Anda dalam menilai kecocokan mereka dengan budaya perusahaan Anda.
Tips Membangun Hubungan dan Keterhubungan
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda membangun hubungan dan keterhubungan dengan calon wawancara:
– Tunjukkan minat dan perhatian Anda terhadap calon wawancara. Dengarkan dengan aktif, berikan respon yang baik, dan tampilkan ekspresi wajah yang terbuka.
– Ciptakan suasana yang nyaman dengan menggunakan bahasa tubuh yang terbuka dan ramah. Jaga kontak mata yang tepat dan senyuman yang hangat.
– Sampaikan pertanyaan dengan nada suara yang ramah dan sopan. Hindari nada yang terlalu tegas atau mengintimidasi.
– Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan minat terhadap calon wawancara sebagai individu, seperti pertanyaan tentang minat atau hobi mereka di luar pekerjaan.
– Jika memungkinkan, cari kesamaan atauhubungan yang dapat Anda bagikan dengan calon wawancara. Misalnya, jika Anda menemukan bahwa Anda memiliki minat yang sama dalam olahraga atau hobi tertentu, Anda dapat membahas hal tersebut untuk menciptakan ikatan yang lebih kuat.
Dengan membangun hubungan dan keterhubungan yang baik, Anda akan menciptakan suasana yang lebih positif dan terbuka dalam wawancara. Calon wawancara akan merasa lebih nyaman untuk berbagi informasi yang relevan dan memberikan jawaban yang lebih jujur. Hal ini akan membantu Anda dalam mengevaluasi kualifikasi mereka dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih informasi dalam proses seleksi calon karyawan.
Summary: Membangun hubungan dan keterhubungan dengan calon wawancara penting dalam menciptakan suasana yang nyaman. Hal ini dapat mendorong calon untuk berbagi lebih banyak informasi dan memberikan jawaban yang lebih jujur dan terbuka.
Mengatasi Kesulitan dalam Bertanya
Mengatasi kesulitan dalam bertanya adalah keterampilan yang penting dalam wawancara. Hal ini melibatkan mengatasi keheningan yang tidak nyaman, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan menghindari kesalahan umum dalam bertanya.
Mengatasi Keheningan yang Tidak Nyaman
Keheningan yang tidak nyaman selama wawancara dapat terjadi dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Namun, penting untuk tidak panik atau terburu-buru. Jika ada keheningan, beri waktu kepada calon wawancara untuk berpikir dan merumuskan jawabannya. Jangan terburu-buru untuk mengisi keheningan tersebut dengan pertanyaan atau komentar yang tidak relevan. Biarkan calon wawancara mengambil waktu yang diperlukan untuk memberikan jawaban yang baik.
Mengajukan Pertanyaan yang Tepat
Mengajukan pertanyaan yang tepat merupakan keterampilan penting dalam wawancara. Pastikan pertanyaan yang Anda ajukan jelas, relevan dengan posisi yang sedang Anda wawancarai, dan dapat memperoleh informasi yang Anda butuhkan. Hindari pertanyaan yang ambigu atau terlalu umum, karena hal ini dapat menghasilkan jawaban yang tidak spesifik atau kurang informatif.
Menghindari Kesalahan Umum dalam Bertanya
Terdapat beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari dalam bertanya. Pertama, hindari pertanyaan yang terlalu panjang atau rumit, karena hal ini dapat membingungkan calon wawancara dan membuat mereka sulit menjawab dengan jelas. Kedua, hindari pertanyaan yang terlalu tekanan atau mengintimidasi, karena ini dapat membuat calon wawancara merasa tidak nyaman dan cenderung memberikan jawaban yang tidak jujur. Terakhir, hindari pertanyaan yang terlalu pribadi atau tidak relevan dengan kualifikasi yang dibutuhkan, karena hal ini dapat melanggar privasi calon wawancara dan tidak memberikan informasi yang relevan untuk evaluasi.
Summary: Mengatasi kesulitan dalam bertanya adalah keterampilan yang penting dalam wawancara. Hal ini melibatkan mengatasi keheningan yang tidak nyaman, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan menghindari kesalahan umum dalam bertanya.
Menutup Wawancara dengan Baik
Menutup wawancara dengan baik penting dalam menciptakan kesan yang baik. Hal ini melibatkan mengakhiri wawancara dengan sopan, memberikan kesempatan bagi calon wawancara untuk mengajukan pertanyaan, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Mengakhiri Wawancara dengan Sopan
Saat mendekati akhir wawancara, penting untuk mengakhiri dengan sopan. Berikan ucapan terima kasih kepada calon wawancara atas waktu dan usaha yang telah mereka berikan untuk mengikuti wawancara. Jelaskan bahwa Anda akan mempertimbangkan semua informasi yang telah mereka berikan dan memberikan kabar mengenai langkah selanjutnya dalam proses seleksi.
Memberikan Kesempatan bagi Calon Wawancara untuk Mengajukan Pertanyaan
Sebelum menutup wawancara, berikan kesempatan bagi calon wawancara untuk mengajukan pertanyaan. Hal ini menunjukkan bahwa Anda peduli dengan kebutuhan mereka untuk memahami lebih lanjut tentang perusahaan atau posisi yang sedang Anda wawancarai. Jawablah pertanyaan mereka dengan jujur dan informatif.
Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif
Setelah wawancara selesai, penting untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada calon wawancara. Jelaskan hal-hal yang mereka lakukan dengan baik dan apresiasi kualifikasi atau pengalaman yang mereka tunjukkan. Jika ada area yang perlu diperbaiki, sampaikan dengan cara yang sopan dan saran yang membangun. Tujuannya adalah membantu calon wawancara untuk terus berkembang dan meningkatkan keterampilan mereka.
Summary: Menutup wawancara dengan baik penting dalam menciptakan kesan yang baik. Hal ini melibatkan mengakhiri wawancara dengan sopan, memberikan kesempatan bagi calon wawancara untuk mengajukan pertanyaan, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Melakukan Evaluasi dan Peningkatan
Melakukan evaluasi dan peningkatan setelah wawancara selesai merupakan langkah penting dalam mengembangkan keterampilan bertanya. Hal ini melibatkan refleksi terhadap proses wawancara, memperbaiki keterampilan bertanya, dan menerapkan pembelajaran untuk wawancara selanjutnya.
Refleksi terhadap Proses Wawancara
Setelah wawancara selesai, luangkan waktu untuk merenungkan proses wawancara. Tinjau kembali pertanyaan yang Anda ajukan, bagaimana Anda mengelola wawancara, dan bagaimana Anda berinteraksi dengan calon wawancara. Identifikasi hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang perlu diperbaiki.
Perbaiki Keterampilan Bertanya
Berdasarkan refleksi Anda terhadap proses wawancara, perbaiki keterampilan bertanya yang perlu ditingkatkan. Misalnya, jika Anda merasa pertanyaan Anda kurang jelas atau terlalu panjang, latihlah untuk menyusun pertanyaan yang lebih ringkas dan jelas. Juga, perhatikan cara Anda mendengarkan dan mengajukan pertanyaan lanjutan. Terus latih dan perbaiki keterampilan Anda melalui praktek dan umpan balik dari pengalaman wawancara sebelumnya.
Menerapkan Pembelajaran untuk Wawancara Selanjutnya
Gunakan pembelajaran yang Anda peroleh dari evaluasi wawancara sebelumnya untuk meningkatkan keterampilan Anda dalam wawancara selanjutnya. Terapkan perbaikan dan strategi baru yang telah Anda pelajari. Juga, jangan takut untuk mencari saran atau umpan balik dari rekan kerja atau profesional dalam hal wawancara. Hal ini dapat membantu Anda terus berkembang dan menjadi pewawancara yang lebih baik.
Summary: Melakukan evaluasi dan peningkatan setelah wawancara selesai merupakan langkah penting dalam mengembangkan keterampilan bertanya. Hal ini melibatkan refleksi terhadap proses wawancara, memperbaiki keterampilan bertanya, dan menerapkan pembelajaran untuk wawancara selanjutnya.
Dalam wawancara, cara bertanya yang baik sangat penting untuk memperoleh informasi yang relevan dan mendalam. Dalam artikel ini, kami telah membahas panduan lengkap tentang cara bertanya yang baik dalam wawancara. Mulai dari persiapan sebelum wawancara, penggunaanpertanyaan terbuka dan tertutup, hingga membangun hubungan dan keterhubungan dengan calon wawancara. Kami juga membahas pentingnya menghindari pertanyaan yang tidak etis, mendengarkan dengan aktif, mengajukan pertanyaan yang berfokus pada kemampuan dan pengalaman, mengatasi kesulitan dalam bertanya, menutup wawancara dengan baik, serta melakukan evaluasi dan peningkatan setelah wawancara selesai.
Dengan menguasai cara bertanya yang baik dalam wawancara, Anda dapat meningkatkan keterampilan Anda sebagai pewawancara. Anda akan dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam dan relevan dari calon wawancara, membuat keputusan yang lebih informasi dalam proses seleksi calon karyawan, dan menciptakan hubungan yang lebih baik dengan mereka.
Selain itu, penting untuk selalu melakukan evaluasi dan peningkatan setelah wawancara selesai. Dengan merefleksikan proses wawancara, memperbaiki keterampilan bertanya, dan menerapkan pembelajaran untuk wawancara selanjutnya, Anda akan terus meningkatkan kualitas wawancara Anda dan menjadi pewawancara yang lebih kompeten.
Dalam dunia kerja yang kompetitif saat ini, kemampuan bertanya yang baik dapat menjadi keunggulan yang membedakan Anda dari yang lain. Dengan mengajukan pertanyaan yang relevan, efektif, dan etis, Anda akan dapat menggali lebih dalam tentang kualifikasi dan pengalaman calon karyawan, serta memahami apakah mereka cocok dengan budaya perusahaan Anda.
Jadi, mulailah dengan persiapan yang baik sebelum wawancara, gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup secara efektif, hindari pertanyaan yang tidak etis, dan bangun hubungan yang baik dengan calon wawancara. Setelah wawancara selesai, lakukan evaluasi dan peningkatan untuk terus mengasah keterampilan bertanya Anda. Dengan demikian, Anda akan menjadi pewawancara yang lebih baik dan memastikan kesuksesan dalam proses wawancara.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dan kesuksesan selalu menyertai proses wawancara Anda. Selamat mencoba!